Selasa, 17 Maret 2015

Artikel "Cermin Kepemimpinan yang Terlahir dari Budayawan Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil"





Berbicara tentang Indonesia, kita akan di ingatkan kepada suatu bangsa yang memiliki  suku dan kebudayaan yang bermacam-macam,  dari sanalah muncul para pemimpin yang memiliki karakter kepemimpinan yang berbeda-beda. Kali ini kita menyoroti tanah Parahiyangan yang terkenal sejak dulu memiliki masyarakat yang sangat ramah tamah kepada siapapun, oleh karena keramah tamahannya itulah suku Sunda di anggap sebagai masyarakat yang kurang responsif terhadap dunia perpolitikan, masyarakat Sunda cenderung mempercayai apapun kebijakan dari pemimpinnya tanpa ada rasa ingin ikut andil dalam memberikan suatu aspirasi. Karakteristik di atas dirasa hanya terjadi di era orde lama dan orde baru, tapi tidak dengan masyarakat sunda yang sekarang, mereka lebih responsif terhadap dunia perpolitikan di Indonesia, terbukti dengan banyak orang sunda asli yang mencalonkan dirinya menjadi calon anggota legislatif di pusat pada masa pemilihan umum tahun 2014,  dan yang paling luar biasa lahirnya pemimpin-pemimpin muda dari tanah parahiangan yang tidak melupakan budaya warisan leluhurnya sehingga menginspirasi pemimpin lain bahkan masyarakat di Jawa Barat dan masyarakat Indonesia lainnya.
Kita pastinya mengenal sosok Bupati Purwakarta dan Walikota Bandung yaitu kang Dedi Mulyadi dan Kang Ridwan Kamil, kedua sosok pemimpin ini berhasil menghipnotis masyarakat yang dipimpinnya lebih sadar untuk melestarikan budaya Sunda. Dalam kepemimpinan mereka, program kerja yang diterapkan lebih banyak mengandung unsur budaya Sunda, seperti di Purwakarta adanya program kerja Bupati yang mengharuskan siswa dari SD-SMA memakai seragam baju kebaya putih modern dan rok batik, serta akan di ubahnya nama-nama sekolah dengan menggunakan nama-nama pahlawan tanah parahiyangan, tak lupa banyaknya festival kebudayaan baik nasional ataupun Internasional yang mengharumkan budaya sunda dan Indonesia. Begitu pula Walikota Bandung yang sangat kreatif memadupadankan tata kota Bandung dengan kesadaran masyarakat terhadap budaya sunda, dengan lihainya kang Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) merubah wajah kota Bandung menjadi lebih Indah dan bersih, segala cara dia lakukan agar masyaratak Bandung bisa nyaman tinggal di Kota Bandung, dari mulai pembuatan taman kota, gerakan pungut sampah, rebo nyunda yang mewajibkan laki-laki menggunakan ikat kepala, dan pangsi pakaian tradisional masyarakat sunda.
            Dari kedua sosok pemimpin tersebut, tak heran jika mereka mendapatkan respon positif dari masyarakat luas sebagai Budayawan Sunda karena berkat jasa dan totalitas mereka berdualah masyarakat sunda menjadi lebih menjaga dan melestariakan budaya nenek moyang mereka. Oleh karena itu, sebagai masyarakat sunda, kita harus berbangga hati memiliki pemimpin seperti mereka, dan harapan kedepannya, semoga pemimpin berdarah sunda lebih bisa eksis di kancah perpolitikan nasional sehingga tidak menutup kemungkinan akan lahirnya Presiden Indonesia pertama dari suku Sunda.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar