Berbicara
tentang Indonesia, kita akan di ingatkan kepada suatu bangsa yang memiliki suku dan kebudayaan yang bermacam-macam, dari sanalah muncul para pemimpin yang
memiliki karakter kepemimpinan yang berbeda-beda. Kali ini kita menyoroti tanah
Parahiyangan yang terkenal sejak dulu memiliki masyarakat yang sangat ramah
tamah kepada siapapun, oleh karena keramah tamahannya itulah suku Sunda di
anggap sebagai masyarakat yang kurang responsif terhadap dunia perpolitikan,
masyarakat Sunda cenderung mempercayai apapun kebijakan dari pemimpinnya tanpa
ada rasa ingin ikut andil dalam memberikan suatu aspirasi. Karakteristik di
atas dirasa hanya terjadi di era orde lama dan orde baru, tapi tidak dengan
masyarakat sunda yang sekarang, mereka lebih responsif terhadap dunia
perpolitikan di Indonesia, terbukti dengan banyak orang sunda asli yang
mencalonkan dirinya menjadi calon anggota legislatif di pusat pada masa
pemilihan umum tahun 2014, dan yang paling
luar biasa lahirnya pemimpin-pemimpin muda dari tanah parahiangan yang tidak
melupakan budaya warisan leluhurnya sehingga menginspirasi pemimpin lain bahkan
masyarakat di Jawa Barat dan masyarakat Indonesia lainnya.
Kita
pastinya mengenal sosok Bupati Purwakarta dan Walikota Bandung yaitu kang Dedi
Mulyadi dan Kang Ridwan Kamil, kedua sosok pemimpin ini berhasil menghipnotis
masyarakat yang dipimpinnya lebih sadar untuk melestarikan budaya Sunda. Dalam
kepemimpinan mereka, program kerja yang diterapkan lebih banyak mengandung
unsur budaya Sunda, seperti di Purwakarta adanya program kerja Bupati yang
mengharuskan siswa dari SD-SMA memakai seragam baju kebaya putih modern dan rok
batik, serta akan di ubahnya nama-nama sekolah dengan menggunakan nama-nama
pahlawan tanah parahiyangan, tak lupa banyaknya festival kebudayaan baik
nasional ataupun Internasional yang mengharumkan budaya sunda dan Indonesia.
Begitu pula Walikota Bandung yang sangat kreatif memadupadankan tata kota
Bandung dengan kesadaran masyarakat terhadap budaya sunda, dengan lihainya kang
Emil (sapaan akrab Ridwan Kamil) merubah wajah kota Bandung menjadi lebih Indah dan bersih, segala cara dia
lakukan agar masyaratak Bandung bisa nyaman tinggal di Kota Bandung, dari mulai
pembuatan taman kota, gerakan pungut sampah, rebo nyunda yang mewajibkan
laki-laki menggunakan ikat kepala, dan pangsi pakaian tradisional masyarakat sunda.
Dari kedua sosok pemimpin tersebut,
tak heran jika mereka mendapatkan respon positif dari masyarakat luas sebagai
Budayawan Sunda karena berkat jasa dan totalitas mereka berdualah masyarakat
sunda menjadi lebih menjaga dan melestariakan budaya nenek moyang mereka. Oleh karena
itu, sebagai masyarakat sunda, kita harus berbangga hati memiliki pemimpin
seperti mereka, dan harapan kedepannya, semoga pemimpin berdarah sunda lebih bisa
eksis di kancah perpolitikan nasional sehingga tidak menutup kemungkinan akan
lahirnya Presiden Indonesia pertama dari suku Sunda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar